Terpengaruh Budaya, Pernikahan Dini Masih Tinggi

DRINGU - Pernikahan usia dini masih menjadi persoalan di Kabupaten Probolinggo. Sebab, sejauh ini jumlah pernikahan dini masih cukup tinggi. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Kabupaten Probolinggo Endang Astuti mengatakan, praktik ini banyak terjadi di kecamatan-kecamatan yang berada di dataran tinggi.  Seperti Kecamatan Tiris, Krucil, dan Kuripan.

“Banyak faktor penyebab pernikahan dini  di wilayah pedesaan. Salah satunya, faktor budaya setempat juga mendorong pernikahan  dini,” ujarnya. Berdasarkan data BPP-KB, angka pernikahan dini sempat naik pada 2012 dan 2013.

Dari data yang diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi  Nasional (Susesnas) itu, pada 2012, mencatat persentase pernikahan di bawah usia 20 tahun  mencapai 41 persen. Sedangkan, pada 2013, mencapai 46 persen.

“Naiknya angka pernikahan dini ini ternya...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.