Pemandian Sendangagung Tamansari
SETELAH membangun Candi Jabung, Hayam Wuruk baru bisa kembali mengunjungi candi tersebut selang 4 atau 5 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1359. Selirnya yang bernama Nilamsari dibawa serta. Kedatangan rombongan kerajaan ini dibuntuti oleh maling sakti yang bernama Citraguna, yang berniat menculik Nilamsari.
Sampai akhirnya, baik Nilamsari maupun Citraguna hilang di Sendangagung Tamansari. Kunjungan Hayam Wuruk saat itu dalam rangka mengadakan upacara Mamenggat Sigi. Artinya upacara untuk mengenang dan mendoakan arwah para leluhur.
Upacara Mamenggat Sigi ini dipimpin oleh Empu Pradah. Hal itu tertuang dalam buku yang disusun Kantor Arsip bersama tim penulis dari Universitas Surabaya (Ubaya) berjudul “Candi Jabung, Mutiara Majapahit dari Kalayu”.
Setelah melaksanakan upacara Mamenggat Sigi, ritual dilanjutkan dengan mandi suci. Hayam Wuruk dan...
Tidak ada komentar: